Dirumahkan Adalah Istilah Halus PHK yang Sering Digunakan

PATI – Seorang warga Desa Karangsari, Kecamatan Cluwak, Pati, Zainal Abidin (23) mengaku dengan merebaknya wabah Virus Corona Disease (Covid-19) berdampak terhadap pekerjaan atas mata pencaharian yang ia geluti selama ini sebagai karyawan di rumah makan Mbok Endut Pati. Pasalnya, pihak manajemen warung makan terkait, merampingkan dan mengurangi karyawannya akibat pengunjung sepi.

Sudah dua minggu ini pihaknya di rumahkan sepihak oleh manajemen warung makan dengan status tak jelas. Ketidak jelasan itu menurut dia, meskipun nanti ke depan dijanjikan akan dipanggil lagi oleh RM Mbok Endut. Akan tetapi, Zainal sendiri mengklaim tidak berharap lebih dari pemanggilan ulang.

“Tidak di PHK mas, tetapi lebih halus bahasanya dirumahkan. Dua minggu lalu dijanjikan akan dipanggil lagi, tapi tak berharap lebih. Karena bahasa dirumahkan Sama dengan dengan PHK sepihak,” tuturnya pada awak media Samin News, Selasa (14/4/2020).

Dirumahkan maupun pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah intinya sama-sama pengurangan karyawan untuk menstabilkan manajemen pada sebuah perusahaan. Teori perusahaan, rasionalnya dengan menerapkan mencari untung sebanyak mungkin serta meminimalisir adanya kerugian. Dan masuk akal, jika rumah makan tersebut tak mau merugi dengan membuat kebijakan perampingan karyawan atau disebut dirumahkan secara bahasa halusnya.

Oleh sebab itu, pihaknya dengan pikir panjang akhirnya legowo tak mempermasalahkan dan mempusingkan dirinya sebagai salah satu orang yang dirumahkan. Karena tak hanya dirinya sendiri yang mengalami hal tersebut. “Saya tidak sendiri, teman-teman yang lain ada juga yang alami nasip serupa,” tambah dia.

Saat ini, masih kata dia, lebih baik menggunakan akal pikiran dan tenaga bagaimana caranya mendapatkan kembali pekerjaan agar ada pemasukan. Akan tetapi, jika kondisi pandemi corona ini masih berlangsung, lapangan pekerjaan dirasa sulit untuk didapatkan. Dia meskipun berharap ada pembukaan lapangan pekerjaan, namun ragu apakah ada yang membuka kesempatan bekerja disalah satu perusahaan.

Kesibukannya sekarang, nganggur di rumah tak ada aktifitas produktif. Paling kadang-kadang cari informasi peluang kerja, bantu orang tua tani, serta membuka tempat cukur rambut gratis bagi yang mau. “Kebanyakan mereka adalah teman-teman sepermainan, itung-hitung cari tukang cukur yang gratis,” tutupnya. (SPR)

About Post Author

Saiful Anwar

Wartawan Samin News
Previous post Diguyur Hujan Intensitas Tinggi, Tambakromo Diterjang Banjir Bandang
Next post Taman Makam Pahlawan Bagi Perawat dan Kritik Sosial Netizen
Social profiles