Warga Desa Luwang Keluhkan Tidak Dilibatkan dalam Pembangunan Desa

SAMIN-NEWS.com,PATI – Warga Desa Luwang, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, menyampaikan keluhan terkait proses pembangunan desa yang dinilai kurang melibatkan masyarakat. Hal itu disampaikan saat kegiatan Musrenbangdes

Ahmad Zahid, Ketua RT 3 RW 2, mengungkapkan bahwa warga merasa tidak dilibatkan secara penuh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di lingkungan mereka.

Menurutnya banyak pekerjaan pembangunan, seperti rabat beton di RT 2 RW 2 yang baru selesai kurang dari satu tahun, sudah mulai rusak.

“Sudah mbluduk dan batu-batunya kecil sudah kelihatan. Kondisinya juga sama terjadi di rabat beton RT 1 RW 2 kurang baik,” ujarnya.

Kemudian warga juga mengeluhkan kualitas bahan yang digunakan dalam pembangunan, terutama pada saluran air di RT 1 dan RT 2. Dirinya menyebut misalnya besi di RAB harganya Rp 72 ribu, tapi yang dipakai besi ukuran 6 sama 8, itu tidak sesuai. Hal ini menimbulkan keraguan atas kualitas pembangunan yang dilakukan.

Warga mengaku selama ini hanya bisa diam dan berharap bisa menyampaikan aspirasi mereka pada Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan). masyarakat ingin pembangunan di desa menjadi lebih baik dan berkualitas.

“Harapannya yang bobrok bisa diperbaiki dan pembangunan 90 persen bisa bagus,” tambahnya.

Selain itu, warga kata dia juga menyoroti kurangnya transparansi dari pemerintah desa. Menurutnya, partisipasi masyarakat, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan RT/RW, sangat minim dalam pengambilan keputusan pembangunan desa.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Luwang, Suhartanto, mengakui bahwa komunikasi antara pemerintah desa dengan warga memang kurang optimal.

“Memang kesalahan dari kita. Saya sudah menugaskan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dua sampai tiga bulan sebelumnya untuk berkoordinasi dengan warga sekitar dan RT yang wilayahnya dilewati pembangunan,” ujarnya.

Suhartanto berjanji akan memperbaiki komunikasi dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa ke depannya agar aspirasi warga dapat terserap dan pembangunan berjalan lebih baik serta transparan.

Previous post Lesbumi Pati Gelar Ngaji Budaya, Angkat Tradisi Islam Jawa
Next post 55 Kasus Kebakaran Terjadi di Pati Sepanjang 2025, Didominasi Korsleting ListrikĀ 

Tinggalkan Balasan

Social profiles